Profil Perusahaan
KFC (dulu
dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba
dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika
Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam
gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket.
Col. Sanders
mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin,
Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada
akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an,
ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt
Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky
Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama
tersebut). Sanders menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta
USD, yang sejak itu telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir
adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon Global
Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997,
Tricon terpisah dari PepsiCo.
Teknlogi yang diimplementasikan
Proses bisnis
yang digunakan dalam mengimplementasikan teknologi pada KFC yaitu replikasi.
Bagaimana Teknologi Maningkatkan Performa Perusahaan KFC
Replikasi
adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan
objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan
sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Dengan
menggunakan teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang
berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet. Replikasi juga
memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi, penyebaran data fisik sesuai
dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online dan DSS (Desiscion
Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui beberapa server.
KFC dalam penerapan operasional transaksinya transactional replication,maka
diantara KFC pusat dan KFC di tiap cabangdapat saling mengirimkan data untuk
senantiasa menjaga ketersediaan data yang terbaru.
Penggunaan Teknologi Informasi di suatu perusahaan sangat vital untuk
memberikan kontribusi positif bagi pengembangan dan kelangsungan perusahaan
baik untuk efisiensi, efektivitas dan produktivitas perusahaan. Peran teknologi
informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori
yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi
di sebuah perusahaan, yaitu:
Fungsi
Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah
diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya
yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen
teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana
teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
Fungsi
Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di levell manajerial
embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit
terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship
yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di
perusahaan terkait.
Fungsi
Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang
lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis
perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan
perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan
penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih
menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan
dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
Fungsi
Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era
organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana
atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi,
berkooperasi, dan berinteraksi.
Fungsi
Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh
semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau
menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis
atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply
Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan
sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi
informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan
kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan
manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.
Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh
terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur
organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi,
teknologi informasi, dan manajemen informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar