Rabu, 26 Maret 2014

Rangkuman Akuntansi Keuangan Lanjut 2

Bentuk Penggabungan Usaha
1.      Merger ( Statutary Merger )
Penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain yang kemudian perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi perusahaannya atau dibubarkan.
“ A + B + C = A ”
2.      Konsolidasi ( Statutary Consolidation )
Bentuk lain dari merger, Penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru.
“ A + B + C = Z “
3.      Akuisisi ( Stock Acquistion )
Penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian.
“ A + B = A + B “

Ada dua cara  ( pendekatan ) di dalam menentukan banyaknya saham yang harus diserahkan :
1. Kontribusi relatif dari kekayaan bersih
2. Kontribusi relatif dari laba yang diproyeksikan

Contoh Soal :
Dik :
Mengeluarkan Saham 10.000 lembar @ $10
Nilai pokok $600.000
Mengeluarkan biaya legal dan biaya penilai $40.000
Biaya pengeluaran Saham $25.000

Jwb :
1. - Nilai wajar saham yang dikeluarkan                     $600.000
    - Biaya akuisisi                                                      $  40.000     +
    - Total Harga Beli                                                 $640.000
2. - Nilai wajar saham yang dikeluarkan                     $600.000
    - Biaya Pengeluaran Saham                                   $  25.000     -
    - Nilai Tercatat Saham                                          $575.000
Menukarkan 10.000 lembar sahamnya dengan total nilai pasar          $600.000
Timbul biaya merger                                                                         $  40.000
Biaya pengeluaran saham                                                                  $  25.000 (yang sebelumnya dicatat dalam akun tangguhan)

Nilai Buku  : Nilai aset perusahaan yang ternyata pada catatan informasi pada umumnya.
Nilai Wajar : Nilai yang berlaku umum yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran
                      harta tersebut


      









Senin, 24 Maret 2014

Analisis Laporan Keuangan

“ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG”


ABSTRAKSI


Tujuan penulisan ini untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengolah kas dimasa yang akan datang.
Metode yang digunakan adalah Metode Tidak Langsung  yaitu pengumpulan data yang dimulai dari perhitungan Laba bersih. Dengan menggunakan Metode Tidak Langsung, maka akan diperoleh sumber dan penggunaan kas pada setiap aktivitas. Dari aktivitas Operasi diperoleh Kenaikan Surat Berharga sebesar Rp. 68.394.030; Kenaikan Piutang sebesar Rp. 27.118.270; Penurunan Hutang Wesel sebesar Rp. 156.699.700; Dari aktivitas Investasi diperoleh Renovasi/Investasi Bangunan sebesar Rp. 5.000.000; sedangkan dari aktivitas Pendanaan tidak ada Penggunaan Kas.
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas pada Awal tahun (1 Januari 2011) sebesar Rp. 163.007.600; sedangkan Kenaikan Kas dan Setara Kas Akhir Tahun    (31 Desember 2011) sebesar Rp. 97.505.600; Maka selisih antara Setara Kas Awal Tahun 2011 dengan Setara Kas Akhir Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 65.502.000;
Kata kunci : Arus Kas, Metode Tidak Langsung (Indirect Method).

PENDAHULUAN

Untuk menghadapi tantangan di era globalisasi yang sangat maju, sangat diperlukan suatu tanggung jawab yang besar dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat baik individu maupun berkelompok. Dalam hal ini yang dimaksud adalah sebuah Perusahaan. Dalam bidang akuntansi sangat diperlukan tanggung jawab yang begitu besar. Karena akuntansi harus menyajikan suatu laporan keuangan yang relevan untuk pihak-pihak yang berkepentinan seperti pemegang saham, komisaris dan direksi. Dimana laporan keuangan sangat membantu untuk mengevaluasi suatu kegiatan dan mengevaluasi dalam mengambil suatu keputusan.
Latar Belakang penulisan ilmiah ini adalah  untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengolah kas dimasa yang akan datang. Dalam penulisan ini, Metode yang digunakan penulis dalam menganalisa laporan arus kas adalah Metode Tidak Langsung  yaitu pengumpulan data yang dimulai dari perhitungan Laba bersih.
Seluruh perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang besar dan cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan, tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun perusahaan harus menyadari bahwa setiap kegiatan harus dilakukan dengan perhitungan yang matang dengan memperhitungkan resiko yang harus dihadapi.
Perkembangan perusahaan disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah adanya tuntutan akan perkembangan zaman yang selalu maju, sehingga perusahaan tidak hanya menilai dari sisi pencapaian nominal laba yang diharapkan tetapi melihat perkembangan teknologi yang semakin melesat dan melihat akan adanya manfaat pada perusahaan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang akan disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan.   

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keungan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. (Zaki Baridwan,2004:17)
Laporan keuangan adalah cara utama dengan format-format standar untuk mengomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar perusahaan, (Iman Santoso,2006:9)
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang didasarkan pada neraca dan daftar perhitungan laba-rugi perbandinga. Sekalipun demikian, hal ini tidak dimaksudkan untuk menjadi duplikasi atau pengganti laporan tersebut laporan arus kas ini dimaksudkan untuk membantu para investor, kreditor, dan pemakai eksternal lainnya agar dapat memahami dengan lebih baik tentang aktivitas pembayaran dan investasi suatu perusahaan untuk satu periode tertentu. (Iman Santoso, 2006 : 139)
Laporan arus kas adalah laporan kas diklasifisikan dalam tiga kelompok yang berbeda, yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi, pembelanjaan, dan kegiatan usaha. Kegiatan investasi adalah perolhan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Kegiatan pembelanjaan adalah kegiatan yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Kegiatan usaha adalah kegiatan penghasil utama pendapatan perusahaan dan kegiatan lain yang bukan merupakan kegiatan investasi dan pembelanjaan.
Untuk menyusun laporan arus kas, perusahaan dapat menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung. Metode penyajian langsung adalah metode penyajian yang menampakkan/mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Metode penyajian tidak langsung adalah penyusunan laporan arus kas yang penyajian informasinya tidak langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. (Zaki Baridwan, 2004 : 40-42)

           METODE PENELITIAN

Objek Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah PT BEKASI METAL INTI MEGAH (BMIM) CABANG JATIBARANG yang berkantor pusat di Jl. Perjuangan No.57 Bekasi 17142.
Data/Variabel
Data yang digunakan dan dianalisis penulis adalah data yang diolah dari sumber yang berhubungan pada pada PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG   JATIBARANG periode tahun 2010 dan tahun 2011.
Metode Pengumpulan Data/Variabel
Study Pustaka (Library Research)    
Suatu metode pengumpulan data yang berasal dari buku-buku yang menunjang untuk pembahasan masalah tersebut yaitu dengan cara membaca buku yang berhubungan dengan isi materi yang penulis buat dan mencari referensi buku atau penulisan ilmiah lainnya sebagai latar belakang pengetahuan, selain itu penulis juga menggunakan internet.

Alat analisis yang digunakan          
Penulis akan menggunakan alat analisis kuantitatif (angka-angka) untuk   menganalisis kinerja laporan arus kas PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011.

 PEMBAHASAN
 
   Tabel 4.1
PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG
NERACA
Per 31 Desember 2010
AKTIVA
2010

Aktiva Lancar
Kas (Bank)
Surat Berharga (Efek)
Piutang Usaha
Persediaan
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Peralatan kantor
Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aktiva Tetap

Jumlah Aktiva
Kewajiban dan Modal
Hutang Usaha
Hutang lain-lain
Akumulasi biaya yang belum dibayar
Pajak penghasilan yang belum dibayar
Jumlah Kewajiban Lancar

MODAL
Modal Saham
Laba Ditahan
Jumlah Modal

Total Pasiva


97.505.600
160.504.300
407.468.000
540.042.100
1.205.520.000

190.500.000
710.000.000
90.000.000
20.000.000
1.010.500.000
360.000.000
650.500.000

1.856.020.000

120.000.000
117.800.700
6.236.000
3.000.000
247.037.700


1.000.000.000
608.982.700
1.608.982.700

1.856.020.000

Sumber : PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG

Tabel 4.2
PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG
NERACA
Per 31 Desember 2011

AKTIVA
2011

Aktiva Lancar
Kas (Bank)
Surat Berharga (Efek)
Piutang Usaha
Persediaan
Jumlah Aktiva Lancar

Aktiva Tetap
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Peralatan kantor
Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aktiva Tetap
Jumlah Aktiva

Kewajiban dan Modal
Hutang Usaha
Hutang lain-lain
Akumulasi biaya yang belum dibayar
Pajak penghasilan yang belum dibayar
Jumlah Kewajiban Lancar

MODAL
Modal Saham
Laba Ditahan
Jumlah Modal

Total Pasiva


65.502.000
92.110.270
380.349.730
602.040.000
1.140.002.000


190.500.000
705.000.000
90.000.000
20.000.000
1.005.500.000
300.000
705.500.800
1.845.502.000


133.800.600
274.500.400
6.044.418
3.000.000
417.345.418


1.000.000.000
428.156.582
1.428.156.582

1.845.502.000

Sumber : PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG


Tabel 4.3
PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG
                                    LAPORAN LABA RUGI                                    
Per 31 Desember 2010 & 2011

URAIAN
2010
(Rp)
2011
(Rp)
I. Pendapatan Penjualan
Penjualan
Potongan penjualan
Penjualan bersih
II. Harga Pokok Penjualan
Biaya Iklan
Biaya pemeliharaan Gedung
Gaji Karyawan
Jumlah HPP
    Laba Kotor
III.Biaya Usaha
Biaya Penjualan
Biaya Adm & Umum
Rek Listrik,Air,&Telepon
Penyusutan Aktiva Tetap
Biaya Hutang Usaha
Biaya Lain-Lain
   Jumlah Biaya Usaha
   Laba Bersih

1.831.527.200
-
1.831.527.200

               357.450.000
178.550.000
358.398.450
894.398.450
937.128.750


           100.765.000
25.215.675
30.525.675
151.114.700
15.275.000
5.250.000
328.146.050
608.982.700

860.522.107
-
860.522.107

                75.150.000
 25.370.000
 60.250.000
160.770.000
699.752.107


75.250.000
30.150.250
10.750.575
151.114.700
2.775.000
1.575.000
271.595.525
428.156.582

Sumber : PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG




   Tabel 4.5
PT BEKASI METAL INTI MEGAH CABANG JATIBARANG
LAPORAN ARUS KAS DENGAN METODE TIDAK LANGSUNG
Per 31 Desember 2010 & 2011

AKTIVITAS OPERASI
Laba Bersih                                                       Rp    428.156.582,00
Penyusutan                                                        Rp      60.000.000,00
Kenaikan Surat Berharga                                  Rp     (68.394.030,00)
Kenaikan Piutang                                              Rp     (27.118.270,00)
Penurunan Persediaan                                       Rp      61.997.900,00
Kenaikan Hutang Usaha                                   Rp       13.800.600,00
Penurunan Hutang Wesel                                  Rp    (156.699.700,00)
Kenaikan Akumulasi belum dibayar                  Rp             191.582,00
Kenaikan PPh belum dibayar                           Rp                    600,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi                                          Rp 311.935.264,00

AKTIVITAS INVESTASI

Renovasi/Investasi Bangunan                            Rp           (5.000.000,00)
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi                                         Rp 5.000.000,00




AKTIVITAS PENDANAAN :

Perubahan Modal                                                Rp               -
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan                                        Rp          -

Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas Awal Tahun (1 Jan 2011)                                  Rp 163.007.600,00
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun (31 Des 2011)                              Rp   97.505.600,00
                                                                                                           Rp   65.502.000,00


    PENUTUP

Kesimpulan
Setelah mengadakan analisis dan evaluasi pada PT BMIM cabang Jatibarang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Cara menganalisa arus kas adalah dengan membagi alokasi dana kas ke sumber yang utama yaitu dari aktivitas operasional, setelah itu dibagi ke aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Dari hasil analisa tersebut ternyata 99% untuk aktivitas operasional sedangkan untuk aktivitas investasi sebesar 1% sehingga perusahaan telah mengalokasikan dana sumber kas ke aktivitas operasional dan sisanya ke aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. 
Dari cara menganalisa diatas, maka didapat Hasil Analisa pada setiap aktivitas. Perusahaan tersebut telah mengalokasikan dana sumber kas ke aktivitas operasional sebesar 99%, dan sisanya ke aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan sebesar 1%. Maka arus kas tersebut dianggap sangat normal.
Saran
Dari kesimpulan yang telah diutarakan penulis diatas, maka penulis memberikan saran dan semoga saran ini dapat digunakan bagi perusahaan dalam  mengambil kebijaksanaan pada masa yang akan datang, yaitu :
a. Kas adalah alat yang paling likuid dalam sistem pengendalian. Oleh sebab itu, dalam mengendalikan kas maka diperlukan tanggung jawab dalam setiap kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, baik individu maupun berkelompok.
b. Metode yang digunakan penulis adalah metode tidak langsung (Indirect Method). Metode tidak langsung perhitungannya dimulai dari laba bersih, sedangkan metode langsung (Direct Method) perhitungannya dimulai dari penerimaan kas bruto. Keunggulan dari metode tidak langsung adalah penyajian perhitungannya lebih lengkap dibandingkan dengan metode langsung.
c. Apabila perusahaan semakin berkembang, maka diperlukan pengawasan intern yang baik untuk menjamin dan memastikan penggunaan kas yang efektif dan efisien sesuai dengan porsi.
Untuk meningkatkan laba perusahaan, sebaiknya melakukan aktivitas pendanaan, yaitu dengan keseimbangan untuk  aktivitas operasional. aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan dengan membeli saham (strategi likuiditas) sehingga dapat meningkatkan pemasukkan kas bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki (2004), Intermadiate Accounting, Edisi 8, BPFE, Yogyakarta
Santoso, Imam (2006), Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 1, Refika Aditama, Bandung.
Syafi’i Harahap, Sofyan, (2007), Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Hery (2009), Akuntansi Keuangan Menengah,Edisi 1, Bumi Aksara, Jakarta.