Rabu, 26 November 2014

Rangkuman Akuntansi Keuangan Menengah 1B dari Kelompok 5

Metode Pencatatan Persediaan Dan Masalah Dasar Penilaian Persediaan

Metode Pencatatan Persediaan

Metode pencatatan persediaan pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu metode periodik (sistem fisik) dan metode perpectual.

1.      Metode Fisik Atau Periodik ( Physical Inventory Method )
Metode fisik artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang tidak dilakukan secara kontinu, sehingga persediaan barang dagangan akhir dihitung secara fisik yang ada digudang.

2.      Metode Perpectual Atau Terus – Menerus ( Perpectual Inventory Method )
Metode perpetual artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara berkelanjutan, sehingga bila terjadi pembeliaan akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

B.       Masalah Dasar Penilaian Persediaan

Biaya barang yang akan dijual merupakan penjumlahan dari biaya barang yang ada di tangan pada awal periode dan biaya barang yang dibeli atau diproduksi selama periode berjalan.
Jenis barang fisik dalam persediaan :

1.      Barang Dalam Perjalanan
Ialah barang dagang yang dibeli masih berada dalam perjalanan belum diterima pembeli pada akhir periode fiskal.

2.      Barang Konsinyasi
Ialah barang dagang yang dikirm kepihak lain dan bertindak sebagai agen consignor dalam menjual barang konsinyasi.

3.      Perjanjiaan Penjualan Khusus
Diilustrasikan untuk mengidentifikasi jenis masalah yang dapat ditemukan dalam praktek penjualan.

C.      Biaya – Biaya Yang Dimasukkan Dalam Persediaan

1.      Biaya Produk
Adalah biaya yang melekat dengan persediaan yang dicatat dalam akun persediaan.

2.      Biaya Periode
Ialah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi barang.

3.      Biaya Manufaktur
(BOP) meliputi beban tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan pos – pos.

4.      Variable Costing vs Absorption Costing
Variable costing adalah metode yang hanya membebankan biaya manufaktur variable kepada produk.
Absoption costing adalah metode yang membebankan seluruh biaya manufaktur baik itu variable cost maupun fixd cost ke dalam produk.

5.      Perlakuan Atas Diskon Pembeliaan
Perusahaan melaporkan pembeliaan dan hutang usaha pada jumlah kotor, pendekatan yang lain ialah mencatat pembelian dan hutang usaha pada jumlah bersih atau diskon tunai. Perlakuan ini dianggap lebih baik karena menyajikan kesempatan untuk mengukur inefisiensi manajemen jika diskon tidak di ambil.

D.      Dasar Pemilihan Metode Persediaan

1.      Identifikasi Khusus

Digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan setiap barang dalam pos persediaan.

2.      Biaya Rata – Rata

Menghitung harga pos – pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata – rata barang yang sama yang tersedia selama satu periode.

3.      First – In, First – Out ( FIFO )

Mengansumsikan bahwa barang – barang digunakan ( dikeluarkan ) sesuai urutan pembeliaannya. Dengan kata lain, barang pertama kali datang, ialah barang yang lebih dulu digunakan.
4.      Last – In, First – Out ( LIFO )

Menandingkan biaya dari dari barang – barang yang paling akhir dibeli terhadap pendapatan. Jika yang digunakan adalah persediaan periodik, maka akan diasumsikan bahwa biaya dari total kuantitas yang terjual atau dikeluarkan selama 1 bulan berasal dari pembeliaan paling akhir.

1 komentar: